MOJOKERTO (Lentera) — Anggota DPRD Jawa Timur, H. Ahmad Athoillah, M.IP menggelar dua kegiatan reses di Desa Gayaman, Mojoanyar, dan Alun-Alun Ngoro, Desa Sedati, Kabupaten Mojokerto untuk menyerap berbagai persoalan masyarakat dari beragam latar belakang.
Dalam reses di Desa Gayaman, warga menyampaikan aspirasi terkait pendidikan, kesehatan, dan pemberdayaan ekonomi. Nasikah meminta perhatian Pemprov Jatim, untuk peningkatan tunjangan guru TPQ dan Madin.
Suwandono menyoroti kebutuhan jaminan kesehatan bagi buruh pabrik, sementara pelaku UMKM Ayu Septa meminta dukungan pelatihan digital marketing agar produk lokal mampu bersaing. Selain itu, Khusnul Khotimah menanyakan kejelasan pengangkatan guru honorer SMA menjadi PPPK.
Menanggapi hal tersebut, Athoillah menyatakan akan mengawal seluruh aspirasi yang diterima.
"Aspirasi masyarakat adalah amanah. Tunjangan guru ngaji, kesehatan buruh, pemberdayaan UMKM, hingga pengangkatan guru PPPK akan kami kawal sampai tuntas,” ungkap Athoillah, Sabtu (22/11/2025).
Sementara itu, pada agenda reses di Alun-Alun Ngoro, warga kembali menyampaikan sejumlah usulan, di antaranya pelatihan UMKM bagi ibu rumah tangga yang disampaikan Farida. Sumiati mengajukan permintaan pelarangan penggunaan sepeda motor oleh anak di bawah umur untuk menekan angka kecelakaan pelajar.
Aspirasi strategis juga muncul dari Khoirul yang mengusulkan perubahan status Lahan Sawah Dilindungi (LSD) di Sedati menjadi kawasan industri karena dinilai tidak lagi produktif. Menanggapi usulan tersebut, Athoillah menegaskan perlunya kajian mendalam.
“Perubahan peruntukan LSD itu bukan hal sederhana. Menyangkut regulasi daerah dan nasional. Tapi aspirasi ini tetap akan kami perjuangkan sesuai kewenangan kami di Komisi C dan Bapemperda,” katanya.
“Politik itu kerja nyata. Mendengar, mencatat, dan memperjuangkan,” pungkas Politisi PKB tersebut.
Reporter: Pradhita/Editor: Ais





.jpg)
