TUBAN (Lentera) - Petani di sejumlah kecamatan di Kabupaten Tuban mengeluhkan kesulitan mendapatkan air irigasi dan kelangkaan pupuk bersubsidi menjelang musim tanam.
Keluhan tersebut disampaikan langsung kepada anggota DPRD Jawa Timur, H. Budiono dalam kegiatan reses yang digelar di wilayah Bojonegoro–Tuban, selain air kelangkaan pupuk bersubsidi juga menjadi persoalan yang diadukan petani.
Menanggapi keluhan tersebut, Budiono menyatakan akan memperjuangkan pembangunan sumur sibel (sumur dalam) di wilayah yang mengalami kekeringan tahunan. Ia mengakui persoalan air masih menjadi hambatan utama petani di Tuban yang banyak berada di wilayah perbukitan.
“Saya menerima langsung laporan dari petani bahwa mereka kesulitan untuk pemenuhan kebutuhan air pengaitan persawahan. Ini harus segera ditangani. Kami akan dorong pembangunan sumur sibel agar ada sumber air yang lebih stabil untuk irigasi,” ungkap Budiono, Sabtu (22/11/2025).
Politisi Gerindra tersebut menambahkan bahwa pembangunan sumur dalam akan diusulkan sebagai program prioritas dalam pembahasan anggaran Provinsi Jawa Timur. Menurutnya, penyediaan sumber air jangka panjang diperlukan agar petani tidak terus-menerus terdampak kemarau.
“Sumur dalam ini bukan proyek sesaat. Harus dibangun dengan kajian teknis dan titik bor yang tepat agar debitnya cukup. Kita perjuangkan supaya masuk prioritas dan benar-benar bermanfaat bagi petani,” katanya.
Lebih lanjut, Budiono juga menanggapi kelangkaan pupuk bersubsidi yang dikeluhkan petani Tuban. Ia menilai distribusi pupuk masih belum merata di beberapa daerah, sehingga menyebabkan kelompok tani tidak menerima alokasi sesuai kebutuhan.
“Banyak petani mengeluh soal pupuk. Kami akan komunikasi dengan dinas provinsi agar alokasi dan distribusinya lebih merata. Petani tidak boleh kesulitan mendapatkan pupuk saat musim tanam,” ujarnya.
Ia juga menyatakan, akan mengusulkan evaluasi terhadap daftar pupuk yang mendapatkan subsidi, termasuk pupuk SP-36.
“Kalau SP-36 sangat dibutuhkan petani jagung, maka perlu dibahas kembali apakah bisa masuk daftar subsidi lagi. Ini masukan penting dari petani,” terangnya.
Budiono menyatakan, bahwa pihaknya akan membawa seluruh aspirasi tersebut ke rapat-rapat legislatif dan berkoordinasi dengan dinas terkait di tingkat provinsi.
“Semua keluhan akan kami bawa ke pembahasan provinsi. Petani butuh solusi konkret, mulai dari air, pupuk, hingga infrastruktur pendukung pertanian. Ini akan kami kawal,” pungkasnya.
Reporter: Pradhita/Editor: Ais





.jpg)
