22 November 2025

Get In Touch

Kota Malang Miliki Titik Rambu dan Halte Transjatim Terbanyak, Dishub Pastikan Penempatan Permudah Mobilitas Warga

Salah satu titik halte Transjatim di area Pujasera Universitas Brawijaya (UB) Kota Malang, Sabtu (22/11/2025). (Santi/Lentera)
Salah satu titik halte Transjatim di area Pujasera Universitas Brawijaya (UB) Kota Malang, Sabtu (22/11/2025). (Santi/Lentera)

MALANG (Lentera) - Kota Malang tercatat memiliki jumlah titik halte dan rambu Transjatim terbanyak di Koridor Malang Raya, yakni 32 dari total 62 titik yang disiapkan.

Penempatan titik-titik tersebut dipastikan Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Malang, telah melalui survei kelayakan dan kebutuhan penumpang untuk mempermudah mobilitas warga.

Kepala Dishub Kota Malang, Widjaja Saleh Putra menjelaskan penentuan titik-titik tersebut berdasarkan survei Dishub Kota Malang yang kemudian dikoordinasikan bersama Dishub Provinsi Jawa Timur.

"Titik-titiknya itu dari (Dishub) Kota Malang sendiri. Karena kami telah melakukan survei terlebih dahulu, ya termasuk di dalamnya melibatkan Dishub Provinsi Jatim," ujarnya, Sabtu (22/11/2025).

Pria yang akrab dengan sapaan Jaya, ini menyampaikan survei dilakukan dengan mempertimbangkan sejumlah aspek. Termasuk kelayakan lokasi dan potensi jumlah penumpang yang bisa dijangkau.

Titik-titik dipilih agar armada Transjatim melewati kawasan dengan aktivitas tinggi, seperti pusat pendidikan dan pusat perbelanjaan di Kota Malang, yang menjadi salah satu tujuan utama mobilitas harian masyarakat.

Di kawasan perguruan tinggi, Transjatim melintasi beberapa kampus besar seperti Universitas Negeri Malang (UM), Universitas Brawijaya (UB), dan Universitas Islam Negeri (UIN) Malang.

"Salah satu titiknya nanti juga akan ditempatkan di dekat area UIN Malang setelah ada permintaan langsung dari pihak kampus untuk menyediakan akses transportasi yang lebih aman dan mudah diakses mahasiswa," kata Jaya.

Selain wilayah pendidikan, Dishub Kota Malang juga menempatkan halte dan rambu Transjatim di kawasan dengan aktivitas publik tinggi. Beberapa di antaranya berada di sekitar Malang Town Square (Matos), Mall Olympic Garden (MOG), serta kawasan wisata Kayutangan Heritage.

Meski Transjatim sudah mulai beroperasi, pembangunan fisik halte baru di beberapa titik masih dalam proses pengerjaan oleh Pemerintah Provinsi Jawa Timur. Untuk sementara, Dishub Kota Malang memanfaatkan halte eksisting agar layanan tetap bisa berjalan optimal.

"Sementara ini kami menggunakan eksisting sembari menunggu yang sedang dibangun nanti. Tetapi itu provinsi semuanya," jelasnya.

Adapun titik-titik halte dan rambu Transjatim Koridor 1 Malang Raya yang telah beroperasi antara lain, yakni Halte Stasiun Malang, Halte Kayutangan Heritage, Rambu Kawi 1 di seberang MOG, Rambu Ijen 1 di depan Lawson Jalan Besar Ijen, Rambu Ijen 2 di depan Burger King Jalan Besar Ijen, serta Halte SMPN 4 Malang untuk arah Kota Batu.

Titik lain termasuk Halte Pujasera UB, Halte UIN Malang, Rambu Dinoyo 1, Rambu Tlogomas 1, Terminal Landungsari, hingga lokasi-lokasi di perbatasan Kota Malang, Kabupaten Malang, dan Kota Batu. Seluruh titik tersebut tersebar hingga wilayah Junrejo di Kota Batu.

Jaya menegaskan, peran Dishub Kota Malang dalam penyelenggaraan Transjatim adalah memastikan layanan berjalan baik. Serta menjalin kolaborasi dengan seluruh pemangku kepentingan, termasuk para pelaku transportasi lokal.

"Kami berdiskusi, berkolaborasi dengan teman-teman paguyuban angkot. Saya juga berterimakasih terhadap seluruh paguyuban angkot, yang sebanyak 15 trayek, semuanya amat sangat mendukung kami," tuturnya.

Menurut Jaya, dukungan paguyuban angkot menjadi faktor penting dalam menjaga kelancaran implementasi Transjatim di Kota Malang. Sinergi ini, katanya, akan membantu menciptakan iklim transportasi yang kondusif dan menghindari potensi gesekan antar moda transportasi. (ADV)


Reporter: Santi Wahyu

Share:
Lenterabandung.com.
Lenterabandung.com.