Tingkatkan PAD, Perumda Tirta Wening Trenggalek Produksi AMDK "Tirtha Pure" dari Sumber Air Pegunungan
TRENGGALEK (Lentera) - Kabupaten Trenggalek kini memiliki produk air minum dalam kemasan (AMDK) baru bernama Tirtha Pure dari air pegunungan murni, yang diproduksi Perumda Tirta Wening.
Kehadiran produk ini diproyeksikan menjadi penggerak baru perekonomian daerah sekaligus membuka peluang kerja melalui sistem kemitraan dan keagenan.
Wakil Bupati Trenggalek, Syah Muhammad Nata Negara, yang meresmikan peluncuran tersebut menyampaikan apresiasi kepada BUMD setempat.
"Kami sangat mengapresiasi lahirnya Tirtha Pure. Semoga produk ini bisa mendongkrak perekonomian daerah dan menambah PAD Kabupaten Trenggalek,” ujar Mas Syah, Sabtu (22/11/2025).
Menurutnya, Tirtha Pure juga dapat menjadi produk kebanggaan daerah. “Ini bisa menjadi identitas baru Trenggalek dan mengenalkan daerah ke luar. Airnya memang dari pegunungan, bahkan terlihat mengembun saat dibawa turun. Rasanya dingin dan segar ketika saya coba,” katanya.
Ia menegaskan, bahwa pemerintah daerah siap mendukung pemanfaatan produk AMDK tersebut di lingkungan perkantoran dan dinas-dinas.
Direktur Perumda Tirta Wening, Sudarmono menjelaskan bahwa Tirtha Pure hadir sebagai alternatif baru di tengah banyaknya merek AMDK yang beredar.
“Air Tirtha Pure berasal dari sumber pegunungan asli dan memiliki pH 7,5. Walaupun tergolong air alkali, kami memilih fokus di pasar AMDK agar bisa dijangkau masyarakat luas,” terangnya.
Pada tahap awal, perusahaan memaksimalkan produksi kemasan gelas 120 ml dan botol 220 ml yang banyak digunakan untuk hajatan dan kotak snack. Kemasan botol 600 ml dan galon juga tersedia.
Ketua DPRD Trenggalek, Doding Rahmadi turut memberikan dukungan.
“Selamat kepada PDAM dan Pemkab Trenggalek atas lahirnya Tirtha Pure. Semoga bukan hanya berkembang di Trenggalek, tetapi juga dikenal secara nasional,” ucapnya.
Ia menilai, produk ini sejalan dengan misi pelestarian lingkungan. “Ini mendukung program Net Zero Carbon. Bila alam kita terjaga, air sebagai sumber kehidupan akan terus tersedia,” tambahnya.
Doding menegaskan, bahwa DPRD siap mendukung jika Perumda membutuhkan modal atau pengembangan usaha.
“Selama rencana bisnisnya jelas, kami tentu akan mendukung,” ujarnya.
Pada tahap awal, Perumda menargetkan produksi 1.000 galon per bulan dengan kapasitas produksi mencapai 5 liter per detik di fasilitas Desa Ngares, Trenggalek.
Reporter: Herlambang/Editor: Ais





.jpg)
