
PALANGKA RAYA (Lentera) — Kemacetan yang kerap terjadi di kawasan Jalan Adonis Samad, tepatnya di sekitar Duta Mall Palangka Raya, menjadi sorotan DPRD Kota Palangka Raya. Wakil Ketua II Komisi I DPRD, Syaufwan Hadi, meminta agar pengelola mall bersama pemerintah kota lebih aktif melakukan sosialisasi penggunaan sistem parkir elektronik kepada masyarakat.
Menurutnya, kemacetan di area tersebut banyak dipicu oleh pengunjung yang masih memarkirkan kendaraan di bahu jalan karena belum memahami cara kerja sistem parkir non-tunai.
“Banyak masyarakat belum terbiasa menggunakan kartu parkir elektronik, sehingga memilih parkir di luar area mall,” ujar Syaufwan, Kamis (9/10/2025).
Ia menjelaskan, sistem parkir elektronik merupakan inovasi berbasis teknologi digital yang memungkinkan pembayaran dilakukan melalui kartu prabayar seperti e-money, TapCash, Flazz, maupun aplikasi QRIS. Sistem ini dinilai lebih cepat, efisien, dan aman dibanding metode konvensional.
Namun, karena masih rendahnya pemahaman dan kepemilikan kartu elektronik di kalangan pengunjung, sebagian besar kendaraan justru memanfaatkan bahu jalan sebagai tempat parkir. Akibatnya, arus lalu lintas menjadi tersendat dan menimbulkan kemacetan di jalur yang juga menjadi akses utama menuju Bandara Tjilik Riwut.
Syaufwan menambahkan, persoalan ini bukan hanya berdampak pada kenyamanan pengguna jalan, tetapi juga bisa mengurangi potensi Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari sektor retribusi dan pajak parkir.
“Kami berharap pengelola Duta Mall dan Pemkot Palangka Raya lebih proaktif memberikan edukasi kepada pengunjung tentang cara penggunaan parkir elektronik, sekaligus menertibkan parkir liar di sekitar mall. Langkah ini penting untuk menjaga kelancaran lalu lintas dan kenyamanan bersama,” tegasnya.
Reporter:Novita/Editor:Widyawati