10 October 2025

Get In Touch

1.000 Kematian Belum Dilaporkan, DPRD Surabaya Minta Sosialisasi Adminduk Diperkuat

Wakil Ketua DPRD Kota Surabaya Bahtiyar Rifai. (Amanah/Lentera)
Wakil Ketua DPRD Kota Surabaya Bahtiyar Rifai. (Amanah/Lentera)

SURABAYA (Lentera) – Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dispendukcapil) Kota Surabaya menemukan sekitar 1.000 warga yang telah meninggal dunia namun belum memiliki akta kematian resmi. Kondisi tersebut dinilai dapat memengaruhi keakuratan data kependudukan sekaligus berpotensi menimbulkan masalah dalam penyaluran bantuan sosial (bansos).

Wakil Ketua DPRD Kota Surabaya, Bahtiyar Rifai, menyoroti pentingnya peningkatan sosialisasi tertib administrasi kependudukan (adminduk) hingga ke tingkat paling bawah, yakni RT dan RW. Menurutnya, masih banyak warga yang belum memahami pentingnya pelaporan kematian anggota keluarga secara cepat dan resmi.

“Saya berharap RT, RW, dan lurah aktif mengingatkan warga untuk segera melapor. Karena kalau tidak, bisa menimbulkan masalah di kemudian hari, termasuk potensi hilangnya hak bansos atau hak waris,” kata Bahtiyar pada Lentera, Kamis (9/10/2025).

Menurutnya, Surabaya sebagai kota modern sudah memiliki sistem digital yang memudahkan warga mengurus adminduk secara daring. “Sekarang cukup lewat balai RW atau aplikasi. Ke depan, akan lebih baik jika RT dan RW punya akses aplikasi pelaporan sendiri agar lebih cepat,” tambahnya.

Tak hanya itu, politisi dari Fraksi Gerindra ini juga berharap petugas Dispendukcapil di kelurahan bisa menjadi pionir dalam penguatan tertib administrasi kependudukan.

“Surabaya ini sudah kota modern, kota digital. Jadi, pelayanan online-nya harus makin terbuka agar warga mudah dan tidak menunda-nunda,” pungkasnya.

Sementara itu, Kepala Dispendukcapil Surabaya, Eddy Christijanto, menjelaskan sebagian warga enggan melapor karena takut kehilangan bansos, padahal bantuan dapat dialihkan ke ahli waris yang sah.

“Masih ada seribu data kematian yang belum dilaporkan. Rata-rata karena khawatir bansosnya hilang, padahal mekanismenya sudah bisa diteruskan,” jelas Eddy.

Ia mengingatkan, warga bisa memperbarui data kependudukan tanpa harus datang ke kantor. “Semua bisa diurus lewat aplikasi KNG Mobile atau website resmi Dispendukcapil Surabaya,” pungkasnya.

Reporter: Amanah/Editor:Widyawati

 

 

Share:
Lenterabandung.com.
Lenterabandung.com.