PALANGKA RAYA (Lentera) – Wakil Wali Kota Palangka Raya, Achmad Zaini, menanggapi insiden belasan peserta Pesta Paduan Suara Gerejani (Pesparani) Katolik I Tingkat Provinsi Kalimantan Tengah 2025, yang dilarikan ke RS Betang Pambelum setelah mengalami gejala gangguan pencernaan, usai menyantap nasi kotak yang disediakan oleh panitia acara, pada hari Minggu (23/11/2025).
Achmad Zaini mengatakan insiden yang menimpa peserta kontingen Palangka Raya tersebut, di mana sebelumnya mereka menerima konsumsi nasi uduk sekitar pukul 10.00 WIB sebelum pelaksanaan Misa. Namun tidak lama berselang sebagian besar peserta merasakan mual serta sakit perut setelah menyantap sajian nasi uduk tersebut.
“Berdasarkan informasi yang kami dapat, makanan yang disediakan tersebut tidak segera dimakan, mungkin faktor terlalu bersemangat untuk berlomba, sehingga makannya terlambat dikonsumsi,” papar Zaini, Senin (24/11/2025).
Lebih lanjut ia menerangkan, wilayah Kalimantan Tengah memang merupakan daerah tropis dan lembab. Karena itu jika makanan yang sudah dalam kondisi matang jika dibiarkan terlalu lama dan tidak segera dikonsumsi, tentunya akan cepat terkontaminasi. Hal inilah yang diduga menjadi penyebab terjadinya gangguan perut.
Dalam hal ini Zaini menegaskan, kejadian ini bukan akibat kesalahan dalam penyediaan konsumsi atau kelalaian panitia acara. Melainkan adalah musibah yang terjadi di luar kendali kontingen dari Kota Palangka Raya sebagai tuan rumah.
“Kami sudah meminta Pak Sekda untuk mengecek langsung ke RS Pambelum, menurut informasi sebagian peserta yang keracunan sudah ada yang keluar dari rumah sakit, namun beberapa yang fisiknya lemah masih dalam perawatan," ungkapnya.
Zaini mengatakan, sampai saat ini pihaknya masih menunggu hasil evaluasi dari panitia provinsi dan pihak rumah sakit, terkait kemungkinan adanya kelalaian dalam penyediaan konsumsi.
Ia menambahkan, menjadi pelajaran jika kedepannya perlu ada pengawasan ketat terhadap distribusi makanan dalam penyelenggaraan kegiatan besar. Terlebih Pesparani tahun ini merupakan penyelenggaraan perdana tingkat provinsi.
“Memang ini baru pertama kali diselenggarakan untuk tingkat provinsi, tentunya masih banyak yang harus diperbaiki dan kami berkomitmen akan mengurus kontingen semaksimal mungkin,” pungkasnya. (*)
Reporter : Novita
Editor : Lutfiyu Handi





.jpg)
