Komisi X: Pengajuan Perbaikan Gedung Sekolah Lewat Online Harus Disosialisasikan secara Masif
JAKARTA (Lentera) – Anggota Komisi X DPR RI, Muhammad Hilman Mufidi (Gus Hilman), menyambut baik langkah Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) yang tengah menyiapkan aplikasi khusus untuk pengusulan perbaikan sekolah secara online pada 2026. Dia meminta pemerintah melakukan sosialisasi secara masif.
Aplikasi tersebut memungkinkan sekolah-sekolah di seluruh Indonesia mengajukan laporan dan usulan perbaikan gedung yang rusak dengan lebih mudah, cepat, dan terarah.
Gus Hilman menilai inovasi digital ini sebagai terobosan penting untuk mendorong percepatan peningkatan mutu sarana dan prasarana pendidikan. Menurutnya, aplikasi tersebut akan menjadi jembatan yang memperpendek jarak antara sekolah dan pemerintah pusat dalam proses penyampaian kebutuhan perbaikan.
“Dengan adanya aplikasi ini, sekolah tidak perlu lagi menunggu terlalu lama untuk mengusulkan perbaikan. Kemendikdasmen juga bisa langsung mengetahui kondisi gedung sekolah di berbagai daerah secara real time,” ujar Gus Hilman, Senin (24/11/2025).
Ia menekankan bahwa langkah ini akan sangat membantu terutama sekolah-sekolah di daerah tertinggal, terluar, dan terpencil, yang selama ini menghadapi hambatan administratif maupun jarak ketika ingin menyampaikan laporan kerusakan.
Meski begitu, Gus Hilman meminta Kemendikdasmen untuk memastikan sosialisasi kebijakan dilakukan secara masif dan merata. Semua sekolah, kata dia, harus memperoleh informasi lengkap mengenai keberadaan aplikasi tersebut, termasuk cara mengakses dan menggunakannya.
“Sosialisasi harus menjangkau seluruh daerah. Jangan sampai ada sekolah yang tidak mengetahui adanya aplikasi ini hanya karena keterbatasan informasi. Kemendikdasmen perlu memastikan pendampingan teknis bagi sekolah-sekolah yang membutuhkan,” tegas anggota Fraksi PKB ini.
Gus Hilman juga menyoroti capaian program revitalisasi sekolah yang dinilai sangat progresif. Target revitalisasi sekolah hingga akhir tahun 2025 ditetapkan sebanyak 16.140 sekolah, meningkat dari target awal 10.440 sekolah. Hingga pertengahan Oktober 2025, realisasi revitalisasi telah mencapai 98,7%, atau 15.929 sekolah.
Menurutnya, capaian ini harus terus diperkuat melalui tata kelola yang lebih modern dan responsif, salah satunya melalui aplikasi pengusulan perbaikan sekolah tersebut.
“Dengan dukungan teknologi, saya optimistis program revitalisasi sekolah dapat tetap terjaga kualitasnya dan makin cepat direalisasikan,” tutup Gus Hilman. (*)
Editor : Lutfiyu Handi





.jpg)
