22 November 2025

Get In Touch

Seleksi Jabatan Lewat Metode Manajemen Talenta ASN, Anggota DPRD Surabaya: Bagus, Tapi Harus Diawasi

Anggota Komisi A DPRD Kota Surabaya Cahyo Siswo Utomo. (Amanah/Lentera)
Anggota Komisi A DPRD Kota Surabaya Cahyo Siswo Utomo. (Amanah/Lentera)

SURABAYA (Lentera) - Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya melalui Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM), mulai menerapkan metode Manajemen Talenta ASN dalam proses seleksi pengisian enam jabatan kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang saat ini masih kosong. 

Metode ini dinilai sebagai langkah modern dan terintegrasi, untuk menghasilkan pejabat yang tepat, sesuai kompetensi dan kebutuhan organisasi.

Menanggapi hal itu, Anggota Komisi A DPRD Kota Surabaya, Cahyo Siswo Utomo menilai penerapan Manajemen Talenta ASN merupakan langkah maju, karena seleksi pejabat berbasis kinerja dan potensi. Namun, ia menegaskan sistem ini tidak boleh hanya menjadi formalitas tanpa pengawasan.

Cahyo menjelaskan, Manajemen Talenta ASN menggunakan 9 Box Talent Matrix, yang memetakan kinerja ASN. Melalui pemetaan ini, pemerintah dapat melihat siapa saja ASN dengan performa terbaik dan potensi kepemimpinan paling kuat untuk mengisi jabatan strategis.

“Secara konsep ini bagus. Prosesnya terintegrasi, mengidentifikasi dan menempatkan ASN berpotensi unggul. Tapi implementasinya harus benar-benar objektif dan tidak boleh ada intervensi,” kata Cahyo pada Lentera, Jumat (14/11/2025).

Ketu Fraksi PKS ini mengungkapkan, Pemkot Surabaya wajib memastikan metode ini patuh pada peraturan perundang-undangan dan selaras dengan arahan Badan Kepegawaian Negara (BKN).

“Kalau tidak mengikuti regulasi, justru bisa menimbulkan persoalan baru. Karena itu pengawasannya harus ketat,” ungkapnya.

Ia mencontohkan, jabatan yang kosong di sektor perhubungan. Jika metode manajemen talenta berjalan benar, maka ASN yang berpengalaman dan memiliki potensi kuat di bidang transportasi akan menjadi kandidat utama.

“Ini jauh lebih efektif daripada pola-pola sebelumnya,” tambahnya.

Cahyo menegaskan, penggunaan Manajemen Talenta ASN ini merupakan upaya penting, tapi keberhasilannya sangat bergantung pada transparansi dan integritas proses.

“Kami di Komisi A akan terus mengawasi agar tidak ada praktik titipan atau kepentingan yang menyusup dalam seleksi pejabat strategis,” ujarnya.

Ia berharap, lewat metode ini, kepala dinas yang menjabat benar-benar sesuai kompetensi dan rekam jejaknya.

“Enam jabatan kepala OPD yang kosong ini harus diisi orang yang tepat, yang talentanya sesuai. Ketika kinerja dan potensi itu bertemu, hasilnya pasti maksimal,” harapnya. 

Sebelumnya, Kepala BKPSDM Kota Surabaya, Ira Tursilawati mengatakan pengisian jabatan dilakukan menggunakan talent pool bertujuan untuk memastikan pejabat yang terpilih benar-benar berbasis kinerja, mampu membawa inovasi, dan meningkatkan kualitas pelayanan publik di Kota Surabaya.

Enam formasi yang dibuka merupakan posisi strategis, yakni Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP), Kepala Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman serta Pertanahan (Disperkim), Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Dinkominfo), Kepala Dinas Perhubungan (Dishub), Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Dispusip), serta Direktur RSUD Bhakti Dharma Husada.

Ira menjelaskan, seluruh ASN Pemkot Surabaya dapat mengecek posisi dan status mereka dalam peta manajemen talenta (box talent) melalui menu eDoku di aplikasi ESDM masing-masing.

“ASN yang masuk kategori Box 9 akan diundang untuk mengajukan proposal minat dan kesesuaian jabatan kepada BKPSDM Kota Surabaya,” jelasnya. 

Lewat proses ini diharapkan dapat menghasilkan pemimpin birokrasi yang profesional, berintegritas, dan memiliki orientasi kuat pada pelayanan publik.

“Kami ingin melahirkan pejabat yang mampu menghadirkan inovasi serta memperkuat kualitas pelayanan masyarakat melalui mekanisme yang akuntabel ini,” tutup Ira.

 

Reporter: Amanah/Editor: Ais

 

 

Share:
Lenterabandung.com.
Lenterabandung.com.