JAKARTA (Lentera) - Menlu Sugiono kembali menegaskan komitmen Indonesia terhadap penerapan solusi dua negara (two-state solution). Pernyataan tersebut disampaikan bertepatan dengan disahkannya fase pertama kesepakatan damai di Gaza antara Hamas dan Israel.
Pernyataan tersebut disampaikan Sugiono saat bertemu dengan Menlu Belanda, David van Weel, di kantor Kementerian Luar Negeri RI, Pejambon, Jakarta, pada Kamis (9/10/2025). Sugiono menegaskan bahwa seperti Belanda, Indonesia juga mendukung penuh penerapan two-state solution sebagai solusi bagi krisis Israel–Palestina.
"Kami juga membahas situasi di Palestina dan kami berdua berada dalam kesepakatan yaitu sama-sama mendukung two-state solution," ucap Sugiono.
"Indonesia menekankan seruan penghentian segera malapetaka krisis kemanusiaan di Gaza," ucap Sugiono.
Two-state solution berarti Palestina dan Israel masing-masing menjadi negara merdeka dan berdaulat yang hidup berdampingan secara damai, dengan batas wilayah Palestina berdasarkan Garis 4 Juni 1967 (Green Line), meliputi Jalur Gaza, Tepi Barat, dan Yerusalem Timur sebagai ibu kota.
Sementara itu, Menlu Belanda, van Weel, saat bertemu Sugiono, menyinggung fase pertama perdamaian Israel–Palestina yang telah terwujud. Ia menyebut kesepakatan tersebut sebagai momen bersejarah yang berpotensi membawa stabilitas dan perdamaian di Timur Tengah.
Sebelumnya, dukungan Indonesia terhadap two-state solution juga disampaikan oleh Presiden Prabowo saat berada di markas besar PBB di New York pada akhir September lalu.
"Kita harus menjamin kenegaraan bagi Palestina. Namun, Indonesia juga menyatakan bahwa setelah Israel mengakui kemerdekaan dan kedaulatan Palestina, maka Indonesia akan segera mengakui negara Israel dan mendukung segala jaminan bagi keamanan Israel," ujar Prabowo.
Ia menekankan bahwa komitmen tersebut selaras dengan prinsip Indonesia dalam memperjuangkan keadilan dan perdamaian global.
"Indonesia sekali lagi menegaskan komitmennya terhadap solusi dua negara dalam permasalahan Palestina. Hanya dengan solusi dua negara inilah perdamaian dapat terwujud," ucapnya.
Co-Editor: Nei-Dya/berbagai sumber
.jpg)
