JAKARTA (Lentera) - PSSI belum juga memutuskan siapa yang akan menjadi kepal pelatih Timnas Indonesia. Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, mengatakan tidak ada urgensi untuk terburu-buru mengambil keputusan karena agenda berikutnya baru berlangsung pada Maret 2026.
"Dan kita tidak perlu buru-buru, karena memang kan yang namanya ke depan itu nanti baru bulan Maret," kata Erick Thohir di Istana Kepresidenan, dikutip Rabu (26/11/2025).
Meski demikian, Erick mengatakan proses dalam menentukan siapa kepala pelatih Timnas Indonesia masih berjalan meski belum mengerucut pada satu nama.
Terkait proses seleksi pelatih kepala timnas, Erick menjelaskan bahwa keputusan final akan berada di tangan Komite Eksekutif (Exco) PSSI setelah menjalani mekanisme wawancara.
Begitu pula ketika disinggung mengenai kemungkinan pelatih dari Belanda atau sosok Geovanni. “Belum,” jawabnya singkat dalam beberapa kesempatan.
Proses seleksi diperkirakan akan berlanjut dalam beberapa pekan mendatang. PSSI menegaskan akan mengedepankan kualitas, kebutuhan tim, serta arah pembinaan jangka panjang dalam menentukan pelatih kepala timnas yang baru.
Dia menilai kinerja pelatih sementara, Nova Arianto, sudah menunjukkan kapasitas yang baik. “Coach Nova itu yang terbaik, kita harus berikan. Dia sudah di U-17, sekarang ke U-20. Saya rasa tidak perlu didebatkan,” ujarnya.
Ia menekankan pentingnya investasi jangka panjang pada pelatih-pelatih muda Indonesia. Menurut Erick, jumlah pelatih nasional masih jauh tertinggal dibandingkan negara maju dalam sepak bola.
“Kalau kita lihat di Jepang, dengan penduduk 100 juta lebih, jumlah pelatihnya jauh lebih banyak dari Indonesia. Kita harus percepat dan berani mengintervensi pelatih lokal untuk diberi kesempatan,” katanya dilansir bloomberg.
Erick memberi contoh bahwa di Liga 2 seluruh tim saat ini ditangani pelatih lokal, tetapi di Liga 1 hanya tersisa satu pelatih lokal. Kondisi itu dinilai sebagai tantangan sekaligus ruang pembinaan yang harus dijaga. (*)
Editor : Lutfiyu Handi
.jpg)
