MALANG (Lentera) - Menjelang libur Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 (Nataru), Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) Jawa Timur–Bali, Kementerian PU, memastikan kondisi ruas jalan nasional yang melintas di Kota Malang telah bebas dari lubang.
Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) 3.6 wilayah Gempol–Pandaan–Malang–Kepanjen BBPJN Jawa Timur–Bali Kementerian Pekerjaan Umum (KemenPU), Reza Maulana Hermawan, menyampaikan instruksi terkait zero pothole telah ditekankan oleh pemerintah pusat. Seluruh lubang pada ruas nasional ditargetkan tertangani sebelum puncak arus libur.
"Menjelang Nataru yang tinggal sebulan lagi, kami memang ada arahan dari pusat terkait zero pothole. Jadi penutupan semua lubang," ujar Reza, ditemui usai menijau longsoran oprit jalan Jembatan Embong Brantas, Kota Malang, Senin (24/11/2025).
Dia mengatakan upaya percepatan perbaikan dilakukan sesuai arahan pemerintah pusat. Agar seluruh jalur strategis dalam kondisi optimal selama masa peningkatan mobilitas masyarakat.
Reza juga menegaskan, pada jalur nasional di Kota Malang, proses penanganan sudah dituntaskan. Seluruh titik yang sebelumnya teridentifikasi berlubang telah melalui proses penutupan. "Untuk Kota Malang, kami terakhir kemarin sudah tertutup semua," katanya.
Terkait cakupan wilayah kerja, Reza menjelaskan, penanganan yang dilakukan pihaknya hanya berada di koridor jalan nasional mulai dari simpang Karanglo underpass, kemudian masuk ke Jalan Ahmad Yani, berlanjut ke Jalan Raden Intan–Sunandar Priyo, hingga menuju arah Jalan Kolonel Sugiyono.
Saat dikonfirmasi apakah masih ditemukan titik kerusakan, Reza memastikan ruas tersebut kini sudah tidak lagi memiliki lubang. "Sudah tidak ada," tegasnya.
Sebelumnya, Menteri Pekerjaan Umum, Dody Hanggodo, dalam Apel Siaga di Kantor PPK O&P SDA II BBWS Brantas di Kejapanan, Pasuruan, Selasa (4/11/2025) lalu, telah memerintahkan seluruh jajarannya mempersiapkan infrastruktur nasional menghadapi Nataru.
Dody menekankan agar setiap lubang jalan, bahu jalan, serta fasilitas publik dapat dipastikan tertangani dan siap digunakan oleh masyarakat. (*)
Reporter: Santi Wahyu
Editor : Lutfiyu Handi





.jpg)
