BIMA (Lentera) - Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) resmi menaikkan tingkat aktivitas Gunung Sangeang Api di Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat, dari Level I (Normal) menjadi Level II (Waspada) mulai, Jumat (22/11/2025) pukul 06.00 WITA.
Kenaikan status tersebut, menyusul meningkatnya aktivitas kegempaan dan visual gunung api tersebut.
Dalam laporan khusus Nomor 143/GL.03/BGL/2025 yang diterima ANTARA, Badan Geologi mencatat adanya intensitas kegempaan yang signifikan sejak awal November.
"Gempa hembusan mengalami lonjakan pada 18 November dengan 43 kali kejadian," ungkap Kepala Badan Geologi, Muhammad Wafid A.N merilis Antara, Sabtu (22/11/2025).
Selain itu, katanya terekam lima kali gempa tornillo, 25 gempa vulkanik dalam, enam gempa vulkanik dangkal, 31 gempa tektonik lokal, dan 56 gempa tektonik jauh.
"Secara visual, pengamat gunung api melihat asap keluar dari kawah utama serta dari tembusan baru yang berbeda dengan titik erupsi terakhir pada 2014," jelasnya.
Ia menyatakan, kemunculan celah baru itu mengindikasikan adanya pergerakan magma menuju permukaan yang mencari jalur ter-lemah sehingga titik erupsi dapat berubah.
"Visual Gunung Sangeang Api menunjukkan peningkatan yang konsisten, baik dari hembusan asap maupun dari aktivitas kegempaan," paparnya.
Dengan peningkatan tersebut, Badan Geologi merekomendasikan masyarakat, pengunjung, dan wisatawan agar tidak beraktivitas dalam radius 3 kilometer dari kawah utama. Pada sektor timur-tenggara, batas kawasan rawan diperluas hingga 6,5 kilometer sampai garis pantai.
"Masyarakat diimbau mengikuti perkembangan aktivitas gunung melalui situs resmi Badan Geologi, Magma Indonesia, aplikasi Magma Indonesia, dan kanal media sosial institusi tersebut," ujarnya.
Ia menambahkan, peningkatan status dilakukan untuk memastikan keselamatan masyarakat yang tinggal di sekitar Pulau Sangeang.
Editor: Arief Sukaputra




.jpg)
