BANDUNG (Lentera) - Badan Geologi Kementerian ESDM mengerahkan tim khusus yang terdiri dari ahli gunung api dan tim operasional drone dari Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Yogyakarta, untuk memantau dan memetakan kondisi terkini Gunung Semeru.
Kepala PVMBG Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Priatin Hadi Wijaya menyebutkan penguatan tim pemantau di lapangan sangat diperlukan, mengingat status Gunung Semeru yang saat ini menjadi satu-satunya gunung api berstatus Awas (Level 4) di Indonesia.
"Hari ini tim ahli kami sudah di lapangan. Ada delapan orang, terdiri dari empat ahli gunung api Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) dan empat orang tim drone dari BPPTKG," ujar Hadi di Gedung PVMBG Bandung mengutip Antara, Jumat (21/22/2025).
Penggunaan teknologi drone dinilai krusial untuk melihat bukaan kawah, tumpukan material, dan potensi jalur aliran lahar dingin yang sulit dijangkau oleh pengamatan visual darat.
Selain dukungan teknologi, PVMBG juga memperbantukan dua orang pengamat gunung api senior yang biasa bertugas di Gunung Ijen dan Gunung Bromo.
"Harapan kami, tambahan personel ini dapat memperkuat teman-teman di Pos Pengamatan Gunung Api Semeru dalam memberikan data real time dan edukasi yang tepat kepada masyarakat," katanya.
Hadi mengungkapkan, saat ini pihaknya memantau 69 gunung api aktif secara real time di seluruh Indonesia.
Selain Semeru yang berada pada Level 4 (Awas), juga ada dua Gunung Level 3 (Siaga) yakni Gunung Lewotobi dan Gunung Merapi, sedangkan 21 gunung berstatus Waspada (Level 2), dan sisanya di posisi normal.
Editor: Arief Sukaputra
.jpg)
