22 November 2025

Get In Touch

Tom Cruise Emosi

Tom Cruise akhirnya memegang piala Oscar pertamanya (AP)
Tom Cruise akhirnya memegang piala Oscar pertamanya (AP)

KOLOM (Lentera) -Aktor Tom Cruise untuk pertama kalinya menerima Oscar melalui Honorary Award setelah hampir 5 dekade berkarier.

Ia mendapatkan penghargaan kehormatan yang diserahkan pada malam 2025 Governors Awards Ray Dolby Ballroom, Los Angeles pada Ahad, 16 November 2025.

Cruise menyampaikan pidato. Cukup emosional.

Dia bilang, sinema bukan hanya profesi, melainkan bagian dari dirinya.

“Di dalam bioskop, kita tertawa bersama, berharap bersama, merasakan bersama,” ujarnya.

Film telah membawanya berkeliling dunia dan menunjukkan kesamaan manusia, terlepas dari perbedaan latar budaya.

"Membuat film bukanlah apa yang saya lakukan, melainkan siapa saya," ujar Cruise dikutip dari BBC.

Cruise juga mengisahkan kembali momen masa kecilnya, ketika ia duduk di ruang gelap bioskop dan melihat dunia yang “meledak dari layar”.

Saat itu terbuka imajinasinya. Muncul ambisinya, yang emudian membentuk perjalanan kariernya hingga saat ini.

Baginya, sinema bukan sekadar pekerjaan, melainkan identitas yang membimbing seluruh pilihan hidupnya.

Momen ini sekaligus menjadi wujud pengakuan industri terhadap dedikasi panjang sang aktor yang selama empat dekade menghiasi wajah sinema komersial dunia.

Cruise menerima penghargaan kehormatan itu dari Academy of Motion Picture Arts and Sciences.

Penghargaan diserahkan Alejandro G. Inarritu, seorang sutradara pemenang Oscar yang kini tengah menyiapkan proyek film bersama Cruise.

Academy menyebut Cruise figur yang tidak hanya memajukan film sebagai karya seni, tetapi juga sebagai pengalaman kolektif.

Sepanjang kariernya, Cruise sudah empat kali masuk nominasi Oscar tanpa pernah memenangkan satu di antaranya.

Maka, penghargaan ini menjadi simbol pengakuan institusional atas komitmen dan warisan sinemanya, termasuk dedikasinya terhadap aksi fisik.

Keberanian melakukan aksi berbahaya sendiri itu kemudian menjadi bagian dari identitas yang melekat di mata publik.

Penghargaan ini bukan hanya penutup babak panjang karier Cruise. Tetapi juga sebagai pengingat betapa pentingnya figur seperti dirinya dalam mempertahankan jiwa sinema.

Sebuah seni yang ia perjuangkan bukan hanya lewat film-film besar, tetapi melalui keyakinan.

Layar lebar masih menjadi tempat bagi manusia untuk merasa sebagai bagian dari sesuatu yang lebih besar.

Saya paling rajin menonton film-film yang diperankan Tom Cruise. Yang paling sering: Mission Impossible.

Ceritanya seperti romansa waktu. Film ini pernah menjadi serial di televisi. Bahkan zaman televisi masih satu warna: hitam putih.

"Pesan ini akan terhapus dan musnah dalam waktu lima detik." Kalimat ini merupakan pembuka di setiap episode film Mission Impossible (MI).

Kalimat pembuka itu saya dengar semenjak film itu pertama kali tayang di stasiun televisi. Saya melihatnya di televisi hitam putih. Milik tetangga pula. Antara tahun 1970-an.

Entah kapan berakhirnya nonton di tetangga sebelah rumah, tahu-tahu ketika mulai berkerja di tahun 1981, MI sudah tayang di bioskop.

Tokoh utamanya bernama Ethan. Di layar lebar diperankan oleh Tom Cruise.

Di bioskop, serial pertama hingga ketiga masih memakai judul Mission Impossible: 1, 2 dan 3. Setelah itu menggunakan sub judul: Ghost Protocol, dan Fall Out.

Enam bulan silam (16/6/2025) saya nonton Mission Impossible: The Final Reckoning.

Mission Impossible: The Final Reckoning
Mission Impossible: The Final Reckoning

Ini merupakan kelanjutan cerita sebelumnya, Dead Reckoning Part One.

Antagonis di film ini semakin canggih: mulai dari pengkhianat negara (ditaktor) hingga yang tak berwujud seperti akal imitasi.

Tingah polah Cruise tetap sama. Tapi bentuk fisiknya yang makin menggempal.

Pepatah "tidak kenal maka tak sayang" menggaris bawahi Mission Impossible.

Jika penggemar Ethan selalu mengikuti serial film ini bakal menemukan benang merah.

Film ini disisipi potongan-potongan adegan dari film-film MI terdahulu; mulai dari Ethan terjun bebas melawan gravitasi pada MI (1996) hingga mendaki gedung Burj Khalifa di MI: Ghost Protocol (2011).

Ternyata, potongan adegan itu memberi nostalgia betapa waktu berlalu cepat.

Serial bioskop spionase ini telah berusia 30 tahun, atau sekitar 60 tahun sejak serial televisinya mengudara. Tom Cruise, sang agen Ethan Hunt, tahun ini berusia 62 tahun.

Memang di film ini, kelelahan terlihat dalam sorot mata Ethan, atau pelukan erat pada sahabatnya.

Dia merasakan kehilangan, tapi tidak digali lebih dalam. Sisi empati manusia justru terlihat dari sosok presiden perempuan berkulit hitam, Erika Sloane. Dia adalah antitesis dari Donald Trump (*)

Penulis: Arifin BH, Pemimpin Redaksi

Share:

Punya insight tentang peristiwa terkini?

Jadikan tulisan Anda inspirasi untuk yang lain!
Klik disini untuk memulai!

Mulai Menulis
Lenterabandung.com.
Lenterabandung.com.