22 November 2025

Get In Touch

DBD di Jombang Meningkat, Hingga Pertengahan November 129 Kasus

Kepala Dinas Kesehatan Jombang dr Hexawan Tjahja Widada.(sutono)
Kepala Dinas Kesehatan Jombang dr Hexawan Tjahja Widada.(sutono)

JOMBANG (Lentera) - Kasus penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kabupaten Jombang terus meningkat, berdasarkan data terbaru hingga pertengahan November 2025 tercatat 129 warga Jombang yang terjangkit.

Pada Oktober 2025 saja, terdapat 100 warga yang terjangkit. Kemudian pada November jumlahnya bertambah 29 pasien, sehingga total 129 warga terjangkit. Kasus DBD ini menyebar di sejumlah kecamatan, dan para pasien dirawat di Puskesmas, rumah sakit swasta, maupun rumah sakit milik pemerintah.

Beberapa fasilitas kesehatan yang menangani pasien DBD antara lain Puskesmas Plumbon Gambang Kecamatan Gudo; RS Hasyim Asy’ari Tebuireng Diwek; RSNU Jombang; RS Pelengkap Jombang; RSK Mojowarno; RSUD Ploso dan dan RSUD Jombang.

Di RSNU Jombang dirawat lima pasien, di RS Pelengkap lima pasien, di RSK Mojowarno empat pasien, dan di RSUD Ploso tiga pasien.

“Jadi data ini se-Kabupaten Jombang, baik yang dirawat Puskesmas maupun pasien DBD di rumah sakit milik Pemkab dan swasta,” kata Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Jombang, dr. Hexawan Tjahja Widada, Senin (17/11/2025).

Hexawan memprediksi, tren kasus DBD meningkat seiring musim hujan yang diperkirakan berlangsung hingga Desember 2025 dan Januari 2026.

Untuk mengantisipasi lonjakan tersebut, Dinkes Jombang terus melakukan berbagai langkah pencegahan. Salah satunya melalui PSN (Pemberantasan Sarang Nyamuk) yang dilakukan oleh 34 Puskesmas di seluruh wilayah Jombang.

Selain itu, edukasi dan imbauan kepada masyarakat juga terus digencarkan, baik melalui sosialisasi langsung maupun media sosial.

“Harapan saya, masyarakat selalu waspada terhadap lingkungan sekitar. DBD tidak akan hilang kalau masyarakat tidak ikut bekerja,” ujar Hexawan.

“Karena DBD itu virus, jadi tergantung aktivitas virusnya,” imbuhnya.

Dijelaskan, nyamuk Aedes aegypti dapat bergerak hingga radius satu kilometer, dengan habitat favorit pada tempat yang bersih dan gelap. Nyamuk ini umumnya aktif menggigit pada pukul 09.00 hingga 10.00 pagi.

“Itu sebab kami juga memberikan sosialisasi ke sekolah-sekolah terkait PSN. Percuma kalau rumahnya bersih dari sarang nyamuk, tetapi di sekolah masih ada. Jadi semua pihak harus bekerja sama,” tambahnya.

Sebelumnya diiberitakan, memasuki musim penghujan penyakit demam berdarah dengue (DBD) mulai menyerang warga di Kabupaten Jombang.

Sedikitya 8 orang kini dirawat di RSUD Jombang akibat terkena penyakit yang ditularkan gigitan nyamuk Aedes Aegypti tersebut, dengan didominasi anak-anak.

Salah satu pasien anak-anak yang terjangkit penyakit DBD itu Zahira (14) warga Desa Kedungpapar, Kecamatan Sumobito, Jombang. Saat ini kondisinya sudah berangsur membaik setelah  tiga hari dirawat di rumah sakit milik Pemkab Jombang tersebut.

Direktur RSUD Jombang, dr Pudji Umbaran membenarkan, rumah sakit yang dipimpinnya sejak sepekan terakhir merawat inap delapan pasien DBD.

Rinciannya, tiga kasus dewasa dalam kondisi stabil, dan lima orang anak-anak yang tersebar di tiga ruangan.

 

Reporter: Sutono/Editor: Ais

 

Share:
Lenterabandung.com.
Lenterabandung.com.