22 November 2025

Get In Touch

Pemkot Palangka Raya Anggarkan Penanganan Stunting Rp25,8 Miliar, Anggota DPRD: Harus Diawasi Ketat

Anggota Komisi III DPRD Kota Palangka Raya, Arif M. Norkim
Anggota Komisi III DPRD Kota Palangka Raya, Arif M. Norkim

PALANGKA RAYA (Lentera) - DPRD Kota Palangka Raya mendukung penuh dan memastikan seluruh kegiatan terkait percepatan penurunan stunting tahun 2025, dijalankan secara transparan serta sesuai perencanaan.

Anggota Komisi III DPRD Kota Palangka Raya, Arif M. Norkim menekankan pentingnya pengawasan ketat terhadap penggunaan anggaran Rp 25,8 miliar, yang telah dialokasikan Pemerintah Kota (Pemkot) untuk percepatan penurunan stunting tahun 2025.

“Jangan sampai ada pemborosan atau kegiatan yang tidak relevan dengan tujuan utama, itulah mengapa pengawasan sangat diperlukan,” papar Arif, Rabu (12/11/2025).

Ia berpendapat, masalah stunting merupakan isu multidimensi yang tidak bisa hanya ditangani oleh satu instansi saja. Sebab itu, koordinasi lintas sektor yang diinisiasi Pemkot Palangka Raya, melalui Pra Musrenbang Tematik Stunting, harus dijalankan secara konsisten dan berkelanjutan.

Arif menegaskan, pentingnya koordinasi agar tidak terjadi tumpang tindih program antar-instansi. Sebagai contoh, antara Dinas Kesehatan, Dinas Pendidikan, dan Dinas Sosial, semua harus bekerjasama dan bergerak seirama.

"Selain mengawasi pengelolaan anggaran, tidak kalah penting melakukan monitoring dan evaluasi secara berkala terhadap pelaksanaan kegiatan," ucapnya.

Arif menambahkan, data dan hasil di lapangan harus diperbarui terus-menerus guna menyesuaikan kebijakan dengan kondisi terkini.

Apalagi mengingat masalah gizi dan tumbuh kembang anak sangat dinamis. Karena itu evaluasi program harus berdasarkan data yang akurat, tidak hanya mengandalkan laporan administratif.

Ia menyatakan, DPRD akan terus mendukung Pemkot setempat untuk memperkuat peran kader posyandu, bidan desa, serta lembaga masyarakat dalam pelaksanaan program stunting.

Arif juga menyarankan, perlu adanya sinergi dengan sektor pendidikan dan sosial, agar program pencegahan stunting tidak hanya berfokus pada aspek fisik, melainkan juga pada pembentukan karakter serta lingkungan yang sehat bagi anak-anak.

"Kami berharap Pemkot juga memperhatikan aspek pemberdayaan ekonomi keluarga, karena peningkatan pendapatan rumah tangga akan mendukung pemenuhan gizi dan kesehatan anak secara mandiri," pungkasnya.

 

Reporter: Novita/Editor: Ais

Share:
Lenterabandung.com.
Lenterabandung.com.