23 November 2025

Get In Touch

Usai Raih KLA Nindya, Bupati Bondowoso Luncurkan Program Cegah Perkawinan Anak dan Aplikasi Pelaporan Kekerasan

Bupati Bondowoso Abdul Hamid saat hadir dalam peluncuran Program Cegah Perkawinan Anak dan Aplikasi Pelaporan Kekerasan.
Bupati Bondowoso Abdul Hamid saat hadir dalam peluncuran Program Cegah Perkawinan Anak dan Aplikasi Pelaporan Kekerasan.

BONDOWOSO (Lentera) - Dalam momentun Hari Anak Nasional, Bupati Abdul Hamid Wahid meluncurkan program cegah perkawinan anak dan aplikasi pelaporan kekerasan demi perlindungan dan masa depan generasi penerus yang aman, sehat, dan berkualitas.

Kabupaten Bondowoso resmi naik kelas menjadi Kabupaten Layak Anak (KLA) kategori Nindya. Tak sekadar merayakan capaian ini, Bupati Bondowoso, Abdul Hamid Wahid langsung tancap gas dengan meluncurkan dua gebrakan.

Gebrakan itu dilaunching bertepatan dengan puncak perayaan Hari Anak Nasional (HAN) tahun 2025. Bupati meluncurkan program pencegahan perkawinan anak dan aplikasi pelaporan kekerasan, demi memastikan masa depan anak lebih terlindungi.

Bupati Bondowoso Abdul Hamid Wahid menegaskan, peringatan Hari Anak Nasional (HAN) bukan sekadar seremoni, melainkan momentum penting untuk mengingatkan seluruh elemen masyarakat tentang tanggung jawab bersama dalam menjamin dan melindungi hak anak.

“Anak adalah aset bangsa, pewaris cita-cita luhur. Kita wajib memastikan mereka tumbuh dengan hak yang terpenuhi, mulai dari identitas kependudukan, pendidikan berkualitas, layanan kesehatan memadai, lingkungan yang aman, hingga ruang bermain dan berekspresi yang layak,” ujarnya di Pendopo Raden Bagus Assra, pada Senin (11/8/2025).

Dalam kesempatan tersebut, Abdul Hamid mengumumkan capaian membanggakan Kabupaten Bondowoso yang berhasil naik peringkat dari KLA kategori Madya menjadi Nindya. Prestasi ini, katanya, merupakan bukti kerja nyata seluruh pihak dalam perlindungan dan pemajuan kesejahteraan anak.

“Terima kasih kepada seluruh stakeholder, TP PKK, organisasi perangkat daerah, lembaga masyarakat, organisasi perempuan dan anak, dunia usaha, media, akademisi, aparat desa, tokoh agama, hingga masyarakat luas yang telah bersama-sama mewujudkan pencapaian ini,” kata bupati.

Meski begitu, ia mengingatkan bahwa keberhasilan ini bukan garis akhir, melainkan awal langkah lebih jauh. Pemkab Bondowoso berkomitmen mempertahankan dan meningkatkan kualitas layanan, memperluas akses, serta memperkuat sistem perlindungan anak hingga ke tingkat desa. "Kami mengajak semua pihak, mulai dari keluarga, TP PKK, sekolah, tenaga kesehatan, aparat desa, tokoh agama, media, dan masyarakat, untuk aktif berkolaborasi membangun lingkungan yang aman bagi anak dan menolak segala bentuk kekerasan," ujarnya. 

Dirinya juga berharap, di era digital, ia juga menekankan pentingnya membekali anak-anak dengan keterampilan abad ke-21 seperti literasi, berpikir kritis, kreativitas, dan penguasaan teknologi, yang tetap berlandaskan keimanan, karakter, dan kearifan lokal.

"Semoga prestasi dan program yang kita canangkan hari ini menjadi amal jariyah untuk masa depan anak-anak kita,” tutupnya. Sekadar diketahui, sebagai wujud komitmen tersebut, Bupati Bondowoso meluncurkan dua program strategis:

Yang pertama, program SEMARAK TP PKK (Sekolah Masyarakat Anti Perkawinan Anak), berbasis komunitas, bertujuan meningkatkan kesadaran tentang dampak negatif perkawinan anak melalui pendidikan masyarakat, pelatihan keterampilan, dan penguatan jejaring dukungan.

Selanjutnya, bupati juga meluncurkan aplikasi SI PEKA PAK (Sistem Pengaduan Kekerasan dan Perlindungan Perempuan dan Anak), untuk memudahkan masyarakat melaporkan kasus kekerasan, memberikan informasi layanan pendampingan, serta mempercepat respons penanganan. (ADV)
 

Share:
Lenterabandung.com.
Lenterabandung.com.